Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

HUBUNGAN TINGKAT KOGNITIF DENGAN PEMAHAMAN PASIEN GERIATRI TERHADAP INFORMED CONSENT Ali Taufan; Rahmad Dui Wahyudi; Evi Sovia
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.602 KB)

Abstract

Keputusan medik yang dibangun secara bersama antara dokter dan pasien sangat penting dalam proses pengobatan. Menghargai hak individu adalah salah satu prinsip etika klinik tidak mudah penerapannya sehingga pasien dapat mengambil keputusan, dokter mempunyai kewajiban untuk mendorong pasien membuat keputusan pilihan secara mandiri. Fungsi kognitif berperan penting dalam mengambil keputusan berdasarkan informed consent yang diberikan oleh dokter dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kognitif dengan pemahaman pasien geriatrik terhadap informed consent. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 40 orang pasien geriatric RS Dustira. Data dianalisis menggunakan Chi-Square Tests untuk melihat hubungan dua variabel (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat kognitif dengan pemahaman pasien geriatrik terhadap informed consent (p=0,00). Sejumlah 16 pasien geriatri dengan kognitif yang normal memiliki pemahaman yang baik. Pada pasien dengan probable gangguan kognitif didapatkan 10 pasien memiliki pemahaman yang baik, 12 pasien memiliki pemahaman sedang, dan 2 pasien memiliki pemahaman buruk. DOI : 10.35990/mk.v2n1.p36-46
ASPEK ETIK DAN HUKUM KERAHASIAAN PASIEN COVID-19 Sutrisno Sutrisno; Ali Taufan
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.97 KB)

Abstract

Kondisi pandemi Corona virus disease (Covid-19) yang semakin memburuk bukan hanya masalah medis saja, namun juga masalah kerahasiaan pasien yang juga berpengaruh terhadap usaha menekan penyebaran Covid-19. Timbul pertanyaan apakah pasien Covid-19 berhak memperoleh perlindungan hak kerahasiaan atau hak kerahasiaan ini dapat dikesampingkan untuk kepentingan yang lebih luas dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database penyedia jurnal Scientific melalui google scholar. Dari literatur yang didapatkan secara etik adanya kewajiban moral dalam hal mencegah stigmatisasi, diskriminasi, dan kesalahan dalam menyebarluaskan informasi terkait Covid-19. Kewajiban untuk melindungi rahasia pasien tidak bersifat mutlak, dan dapat dikecualikan bila ada kondisi yang membahayakan masyarakat luas yang diatur dalam etika kesehatan masyarakat. Undang-undang kesehatan di beberapa negara seperti di Amerika memberikan pengecualian terhadap kerahasiaan data pasien apabila berhubungan dengan kepentingan umum maka kerahasiaan pasien dapat dibuka. Hal ini akan sejalan dengan kondisi saat ini dikarenakan penyebaran virus Covid-19 telah menjadi bencana. Telaah pustaka ini dilakukan karena sangat pentingnya suatu pedoman etik, dan peraturan kerahasiaan pasien khususnya pasien Covid-19 yang melindungi kedua belah pihak, dan adanya kepastian hukum perikatan dokter dan pasien. DOI : 10.35990/mk.v4n2.p88-97